Masalaluku tak sesuci Cintaku

Dunia malam, ya itulah dunia yang ku jalani saat ini. Saat merasakan kerasnya hidup ditengah-tengah kota metropolitan. Karena tak mempunyai pendidikan dan terlahir dari keluarga broken home aku harus menjalani hidup sepahit ini. Belum lagi aku harus membiayai sekolah ke 2 orang adikku. Tak ada pilihan, aku bekerja sebagai wanita penghibur pria berhidung belang. Malam ini seperti biasa, aku pergi kesebuah Cafe dengan pakaian super mini , yang tujuannya untuk menggoda para pria hidung belang. Tapi malam ini terlihat sangat gelap. "Sepertinya malam ini akan turun hujan, aduh mana sepi lagi" pikirku dalam hati Saat itu ku lihat ada seorang pria , ku rasa pria itu belum menikah. Aku pun mencoba menyapanya, mana tau dia mau bermalam denganku malam ini fikirku. "hy mas sendirian aja boleh aku temanin?" sapaku "iya boleh silahkan mba?" jawabnya Setelah berkenalan satu sama lain , akupun menawarkan diriku seperti yang biasaku lakukan. Betapa terkejutnya aku setelah mendengar jawabannya.

"Mbak, maaf ya mbak, saya bukan laki-laki yang seperti mbak pikirkan. Boleh saya bertanya mbak?" ucapnya "Ya tentu saja boleh mas" ucapku "Apa alasan mbak bekerja seperti ini, sedangkan mbak itu cantik, dan mempunyai fisik yang masih sempurna?" Aku meneteskan airmata sambil menjawab "Mas, sebenarnya saya juga gak pengen hidup seperti ini. Tapi mau gimana lagi, saya ini gak berpendidikan dan terlahir dari keluarga broken home, belum lagi saya harus membiayai sekolah kedua adik saya mas. Saya bingung harus kerja apa dengan terbatasnya pendidikan"

Semakin lama obrolan kami semakin panjang, aku dapat pelajaran hidup , hari pun semakin larut hujan pun sudah mulai reda. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang, tak lupa kamipun bertukar nomor handphone.

Perkenalanku dengan mas Ridho pun sekarang tak sebatas bertemu waktu itu. Melaikan sekarang kami lebih sering bertukar pikiran melalui Sms. Hari hari berlalu, hal yang tak pernah ku sangka-sangka mas Ridho menyatakan cintanya kepadaku. Aku hanya bisa menjawab "Mas, aku ini wanita kotor, wanita hina. Gak mungkin mas mencintaiku" jawabku "Indy, aku tau kamu itu wanita hina. Tapi apa salahnya hinaan itu kita tukar menjadi pujian? Semua orang pernah salah, apa salahnya mencoba untuk hidup lebih baik? Aku cinta kamu, bukan cinta nafsu. Tapi berjanjilah padaku untuk menjadi lebih baik aku akan membimbingmu kejalan yang benar. Aku tulus padamu Indy " ucap mas Ridho Akupun menangis terisak-isak mendengar ucapannya. "Aku mau mas, aku janji akan berubah. Demi kamu mas, terimakasih sudah menerima keadaanku mas. Cintaku Suci untukmu mas. Walaupun masalaluku tak sesuci cintaku" Mas Ridho pun memelukku penuh haru. Akhirnya kami hidup bahagia selamanya