Cerpen Galau : Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

"Dinda, Papa sm Mama mau pergi ke restoran, kamu mau ikut enggak?" Teriak Mama mengajakku dari luar kamar.

"Iya aku ikut, aku siap-siap dulu ya ma" seruku.

"Asik juga nih dari pada dirumah gak tau mau ngapain" pikirku dalam hati.

Papa ku adalah seorang pemilik restoran terbesar diluar kota. Ya memang sih kotanya gak terlalu jauh dengan kota yang aku tempati sekarang. Tapi sesekali Papa  dan Mama sering mengajakku untuk mengecek keadaan di restoran yang dibangunnya tersebut.

Setelah selesai kami pun bergegas menuju tempat tujuan dengan mengendarai mobil beserta supir pribadi orangtua ku.

Papa dan Mama sibuk membicarakan bisnisnya, sedangkan aku menikmati kemacetan kota sambil bermain hp didalam mobil.

Akhirnya kami pun sampai ditempat tujuan. Semua pekerja memberi salam hormat kepada kami.

"Dinda, kalau kamu mau makan atau minum pesan aja ya, Mama sama Papa mau meeting sama beberapa pekerja dulu!" kata Papaku.

"Iya Pa, aku duduk disini aja deh kalau begitu" jawabku.

Papa dan Mama beserta beberapa pekerja pun masuk ke salah satu ruangan yang biasa dipakai untuk rapat para pekerja.

Aku mulai bosan, aku pun memanggil seorang waitres untuk membuatkan aku segelas Juice. Akupun bersantai sambil main handphone.

Tapi saat itu juga mataku tertuju kepada seorang waitres, menurutku ia cukup tampan dan tak cocok bekerja sebagai waitress. Karena tertarik padanya Akupun mencoba menyapanya.

"Hey kamu? " panggilku.

"Aku maksudnya mba?" jawabnya.

"Iyaa kamu kesini dulu?" ucapku lagi.

"Ciee yg dipanggil anaknya bos." ledek teman-temannya yang lain.

Ia pun datang menghampiriku.

"Kenapa mbak manggil saya?" tanyanya.

"Oh ngga, saya cuma butuh teman ngobrol, jadi saya panggil kamu. Nama kamu siapa?" tanyaku.

"Nama saya Ardi mbak!" jawab waitres tersebut.

"Gak usah panggil mbak, panggil Dinda aja!" kataku.

Obrolan kami trus semakin memanjang sampai Papa dan Mama ku selesai meeting. Semakin lama aku semakin terpesona melihat wajah tampannya.

Kami pun saling bertukar nomor handphone, aku memintanya dengan alasan untuk sebatas ingin mengetahui keadaan restoran Papa saja.

Hari telah menjelang malam, aku dan orang tuaku beranjak pulang. Hari demi hari, aku semakin penasaran kepada Ardi, dan aku pun semakin sering ikut orang tua ku pergi kerestorannya tersebut.

Tak tahan dengan perasaan antara cinta dan kagum, akhirnya aku memberanikan diri menyatakan cintaku pada Ardi walau hanya lewat SMS. Awalnya Ardi menolak karena tak percaya kalau anak bos tempat ia bekerja jatuh cinta padanya.

Tapi lama-kelamaan ia menerima pernyataan cintaku. Aku dan Ardi resmi berpacaran, tapi tanpa sepengetahuan orangtuaku. Hari-hariku terasa bahagia, walaupun hanya berpacaran sekedar ketemu saat ikut orangtua melihat usahanya.

Suatu hari Ardi tidak ada kabar sama sekali. Aku mencoba menghubunginya beberapa kali, tapi tetap tidak ada jawaban, aku bingung harus tanya ke siapa tentang kabar Ardi, kenapa beberapa hari ini tidak menghubungiku.

"Dinda, kamu mau ikut nggak?" Mama mengagetkanku dari lamunanku.

"Kemana ma?" Tanyaku.

"Ke pesta pernikahan, salah satu pekerja direstoran Papa. Ada yang menikah." jawab Mama ku.

Aku pun mengiyakan ajakan Mama, mana tau nanti disana ketemu Ardi pikirku. Akupun bersiap-siap, dan kami pun berangkat menuju tempat tujuan.

Sesampai disana betapa kagetnya aku melihat mempelai pria. Serasa ingin ku teriak sekeras-kerasnya melihat Ardi yang ada disana.

Ardi lah yang sedang menikah tetapi bukan denganku melainkan dengan wanita lain. Betapa bodohnya diriku yang tak pernah menanyakan statusnya, apakah sudah punya pacar atau belum.

Selama ini yang terlalu mencintainya sehingga aku lupa akan status dirinya. Dengan luka yang sangat dalam akupun mencoba tegar.

Aku mengucapkan selamat padanya. Cintaku hanya bertepuk sebelah tangan. Dan setelah itu aku pergi melupakan semua kenangan singkat bersamanya.

Di Karang Oleh : BANDAR TOGEL TERPERCAYA