Cerita Cinta : Long Distance Relationchip

"Hallo sayang"

"Iya sayang, kenapa"

"sayang kapan kita ketemu"

"Sabar ya sayang, aku lagi ngumpulin uang"

Hanya kata-kata itu yang selalu ku dengar dari kekasihku dikejauhan sana. Rasanya ingin ku menyerah karena jarak. Tapi apa boleh buat, cintaku sudah terlalu besar untuknya.

Aku dan Rafa sudah berpacaran selama 6 bulan, melalui media sosial kami berkenalan dan akhirnya memutuskan pacaran. Ya walaupun kami belum pernah berjumpa setidaknya perhatian dan dan kata-kata gombalnya yang membuat aku selalu nyaman.

Waktu itu salah satu teman sekolahku mengadakan pesta ulang tahun. 

"Deva, ini undangan ulang tahun gue. Lo datang ya sama pacar lo. Soalnya temanya pesta topeng jadi setiap tamu datang berdansa bareng pasangannya pake topeng, biar agak romantis gitu." Kata Frida.

Aku pun terdiam. Bagaimana bisa? Sedangkan pacarku begitu jauh denganku. Aku memutuskan tidak akan datang ke pesta Frida. Tapi, saat diruang kelas teman-temanku sibuk membicarakan soal pesta Frida, aku hanya diam.

Tapi salah seorang temanku bertanya padaku.

"Dev, kamu pergi kan ke pesta Frida?!" kata fitri.

"Mana mungkin Deva pergi, sedangkan pacar dia aja masih dikhayalannya, LDR ? Gak ngejamin kebenaran dan kesetiaannya." Cemooh Lisa terhadapku.

Aku hanya diam, dan pura-pura cuek, padahal hatiku rasanya sakit banget. Sepulang sekolah akupun menghubungi pacarku Rafa.

"Hallo Rafa!" telponku.

"Kenapa sayang, kok nangis?" kata Rafa.

"Gimana gak nangis, aku sedih selalu diejek temen-temen aku, katanya aku tu cuman punya pacar khayalan. Bukan real,!" tangisku.

"Sayangku Deva, yang menjalani kan kita, kenapa harus dengerin omongan mereka?" rayu Rafa

"Iya tapi aku juga mau bukti klo kamu itu benar-benar ada Rafa! Apalagi minggu depan ada acara pesta ulangtahun teman aku, dengan tema berpasang-pasangan, kalau aku gak bisa ngebuktiin kalau pacar aku itu nyata, ntah apa lagi hinaan yang akan ku dengar! " kataku sambil menutup telepon.

Hari demi hari berlalu, dan tepat 1 hari sebelum ulangtahun Frida, saat itu aku gelisah tak menentu memikirkan datang atau tidak. Aku hanya mengurung diri dikamar, begitu kacau pikiranku. Aku malu terus dibully teman-temanku .

Tiba-tiba...

"Tok tok permisi" terdengar suara ketukan pintu.

Sepertinya ada tamu, ah biarlah mungkin tamu ibuku pikirku dalam hati. Tiba-tiba ibu memanggilku, katanya ada tamu mencariku. Akupun keluar kamar dengan rambut acak-acakan dan rasa penasaran.

Betapa kagetnya aku melihat sosok pria yang ada dihadapnku sekarang.

"Rafa?" kataku.

"Iya Deva, ini aku Rafa"! Jawabnya.

OH Tuhan seketika itu jantungku seperti ingin lepas, senang bercampur haru melihat sosok kekasihku yang belum pernah ku temui sama sekali tapi sekarang berada dihadapanku. Akupun meminta izin untuk merapikan diriku sebentar karena malu aku sedang acak-acakan.

"Rafa, aku gak nyangka kamu bakalan kesini" Kataku.

"Akukan pengen buktiin bahwa aku itu memang ada dan serius sama kamu, bukan khayalan seperti teman-teman kamu bilang sayang"! Jawab Rafa dgn lembutnya.

Aku hanya bisa senyum-senyum sendiri.

"Nanti malam kita pergi ya ke pesta ulang tahun teman kamu, kita buktikan kalau aku itu ada."! Akupun mengangguk, Rafa pun meminta izin kepada orangtuaku untuk menghadiri pesta Frida.

Betapa senangnya hatiku. Teman-teman yang sering membully ku sekarang percaya bahwa pacar khayalan ku selama ini. Berada didunia nyata. Mereka meminta maaf, dan berjanji tidak meremehkan orang yang sedang LDR.

Di Karang Oleh : SITUS JUDI BOLA TERPERCAYA