Ninaa .. Begitu terdengar suara aldo memanggilku. Bukan aku tak mau menoleh. Tapi aku minder dgn keadaanku. Aku seorang wanita yg lumpuh sejak kejadian tabrakan beberapa tahun yang lalu.
Tetapi aku bingung kenapa aldo terus mengejarku meski keadaanku seperti ini. Sore itu aku pergi ketoko buku, aku tak sengaja bertemu aldo.
"Nina...!!" panggil aldo Akupun pergi menghindar , tapi aldo terus mengejarku.
"Nina mengapa kau menghindar dariku? Apa salahku ?" tanya aldo. Aku pun tak sanggup berkata-kata..
"Nina kenapa diam?" tanya aldo "maaf aldo, bukan aku menghindar. Tapi aku malu dengan keadaanku sekarang."
"Apa yg kamu malu kan nina? Semua manusia itu sama dimata Tuhan!"
"Iya , tapi Aldo . Apa kamu nggak malu berteman dengan aku yg lumpuh seperti ini.!" ucapku.
"Nina aku bukan hanya sekedar mau berteman denganmu.. Tapi dari dulu aku mencintaimu."
Jantungku serasa mau copot mendengar ucapan itu. Aku tak bisa berkata kata. Aku hanya terdiam. Ingin rasanya ke berlalu pergi tapi apalah daya. Kursi rodaku dipegang erat oleh Aldo.
"Aldo tolong izinkan aku pergi !" suruhku.
"Tapi kenapa nina? Aku masih mau bersamamu saat ini!" kata Aldo.
"Besok saja aldo, kalau kamu memang mau berteman denganku, datang kerumah tunjukkan pada orang tua ku kalau kamu benar-benar serius aldo"! Ketusku.
Aldo hanya terdiam dan memandangku penuh makna.
"Ya sudah aku pamit ya do, aku tunggu kedatanganmu, permisi!" Akupun berlalu meninggalkan aldo
*Keesokan harinya*
"Tok tok permisi.. Aku terkejut saat itu aldo mengetuk pintu rumahku. Ternyata benar dia menunjukkan keseriusan terhadapku.
"Iya , eh Aldo silahkan masuk" ku menyambut Aldo.
"iya terimakasih ya nina"!! kata Aldo
Akupun menyuruh bibi membuatkan hidangan untuk Aldo. Seketika suasana hening. Dan aku memulai pembicaraan.
"Btw tumben kamu main kesini do?" tanyaku.
"Ihh nina, kok gitu sih kan kamu yang nyuruh , buat buktiin klo aku mau..??" kata Aldo.
"Mau apa do ??" tanyaku penasaran
"Nin, aku boleh jujur nggak sama kamu ?" Hatiku mulai deg degan mendengar pertanyaan itu, sambil terbata bata aku menjawab.
"ii..iiya boo..leh kok do ,mau nanya apa?"
"Nin , mungkin aku tak bisa seromantis cowok diluaran sana. Dan mungkin ini bukan waktu yang tepat buat aku ungkapinnya. Sebenarnya dari dulu aku suka sama kamu nina.?" ungkap Aldo dengan tatapan yang serius.
"Tapi do, aku ini cewe lumpuh, aku gak sesempurna seperti cewe lainnya. Bagaimana kamu bisa suka denganku? Jangan bercanda do jangan kasih aku harapan palsu?" tanyaku.
"Nin,nina aku suka sama kamu tulus, bukan dari fisik, tapi hati kamu yang tulus, dan ketekunan kamu yang buat aku cinta sama kamu. Aku mau sehidup semati denganmu nina. Kekuranganmu adalah kelebihanku, begitu juga sebaliknya.!" kata Aldo.
"Kamu serius do?"
"Iyaa nina, minggu depan aku akan bawa orang tua aku kesini buat kenalin kekamu sekalian melamarmu! Aku sayang kamu nina." Oh Tuhan aku tak pernah menyangka keadaanku seperti ini lah yang akan menunjukkan cinta sejati.
Tetapi aku bingung kenapa aldo terus mengejarku meski keadaanku seperti ini. Sore itu aku pergi ketoko buku, aku tak sengaja bertemu aldo.
"Nina...!!" panggil aldo Akupun pergi menghindar , tapi aldo terus mengejarku.
"Nina mengapa kau menghindar dariku? Apa salahku ?" tanya aldo. Aku pun tak sanggup berkata-kata..
"Nina kenapa diam?" tanya aldo "maaf aldo, bukan aku menghindar. Tapi aku malu dengan keadaanku sekarang."
"Apa yg kamu malu kan nina? Semua manusia itu sama dimata Tuhan!"
"Iya , tapi Aldo . Apa kamu nggak malu berteman dengan aku yg lumpuh seperti ini.!" ucapku.
"Nina aku bukan hanya sekedar mau berteman denganmu.. Tapi dari dulu aku mencintaimu."
Jantungku serasa mau copot mendengar ucapan itu. Aku tak bisa berkata kata. Aku hanya terdiam. Ingin rasanya ke berlalu pergi tapi apalah daya. Kursi rodaku dipegang erat oleh Aldo.
"Aldo tolong izinkan aku pergi !" suruhku.
"Tapi kenapa nina? Aku masih mau bersamamu saat ini!" kata Aldo.
"Besok saja aldo, kalau kamu memang mau berteman denganku, datang kerumah tunjukkan pada orang tua ku kalau kamu benar-benar serius aldo"! Ketusku.
Aldo hanya terdiam dan memandangku penuh makna.
"Ya sudah aku pamit ya do, aku tunggu kedatanganmu, permisi!" Akupun berlalu meninggalkan aldo
*Keesokan harinya*
"Tok tok permisi.. Aku terkejut saat itu aldo mengetuk pintu rumahku. Ternyata benar dia menunjukkan keseriusan terhadapku.
"Iya , eh Aldo silahkan masuk" ku menyambut Aldo.
"iya terimakasih ya nina"!! kata Aldo
Akupun menyuruh bibi membuatkan hidangan untuk Aldo. Seketika suasana hening. Dan aku memulai pembicaraan.
"Btw tumben kamu main kesini do?" tanyaku.
"Ihh nina, kok gitu sih kan kamu yang nyuruh , buat buktiin klo aku mau..??" kata Aldo.
"Mau apa do ??" tanyaku penasaran
"Nin, aku boleh jujur nggak sama kamu ?" Hatiku mulai deg degan mendengar pertanyaan itu, sambil terbata bata aku menjawab.
"ii..iiya boo..leh kok do ,mau nanya apa?"
"Nin , mungkin aku tak bisa seromantis cowok diluaran sana. Dan mungkin ini bukan waktu yang tepat buat aku ungkapinnya. Sebenarnya dari dulu aku suka sama kamu nina.?" ungkap Aldo dengan tatapan yang serius.
"Tapi do, aku ini cewe lumpuh, aku gak sesempurna seperti cewe lainnya. Bagaimana kamu bisa suka denganku? Jangan bercanda do jangan kasih aku harapan palsu?" tanyaku.
"Nin,nina aku suka sama kamu tulus, bukan dari fisik, tapi hati kamu yang tulus, dan ketekunan kamu yang buat aku cinta sama kamu. Aku mau sehidup semati denganmu nina. Kekuranganmu adalah kelebihanku, begitu juga sebaliknya.!" kata Aldo.
"Kamu serius do?"
"Iyaa nina, minggu depan aku akan bawa orang tua aku kesini buat kenalin kekamu sekalian melamarmu! Aku sayang kamu nina." Oh Tuhan aku tak pernah menyangka keadaanku seperti ini lah yang akan menunjukkan cinta sejati.
Dibuat oleh : Situs Judi Bola

Comments
Post a Comment