Cerita Cinta : Cinta Tak Direstui

"Devy, aku mencintaimu dan benar-benar mencintaimu!" Kata Rangga.

"Tapi bagaimana mas ? Kita ini sepupuan,!" jawab Devy.

Devy dan Rangga adalah sepupu, tapi mereka baru bertemu. Karena mereka tinggal berbeda kota. Mereka tahu kalau mereka sepupuan sejak adanya acara arisan keluarga kakek mereka. Tapi perasaan tak bisa dibohongi sejak pertemuan itu mereka saling jatuh cinta. Sebenarnya Devy pun punya perasaan terhadap Rangga. Tapi mau bagaimana lagi. Devy takut tidak diberi izin jika berpacaran dengan Rangga.

Hari ini hari libur, Rangga beserta keluarganya berencana nginap dirumahku. Ibuku pun bersiap-siap berkemas kamar dan memasak menyambut kedatangan budeku beserta anak-anaknya.

Tin..tin... Suara klakson mobil didepan rumahku, akupun bergegas membuka pintu. Ternyata budeku sudah sampai.

"Ayo masuk bude!" Kataku sambil salim kepada bude.

"Ibu kemana nak?" tanya bude.

"Ibu lagi didapur bude, lagi memasak untuk kita makan siang ini!" Jawabku

"Wahh kebetulann kita-kita udah laper nih!" sambung pakde ku.

Sementara ibu dan bude ku mempersiapkan makanan aku pun bercanda ria dengan Lisa anak budeku setelah mas Rangga.

"Lis udah kelas berapa sekarang?" tanyaku

"kelas 2 SMP mbak"! Jawab Lisa

"Wah udah gede yaa, pasti udah pinter pacaran!" gurauku.

Lisa hanya tersipu malu, maklum sajalah kami baru diperkenalkan setelah umur sebesar ini. Selama ini pakde dan bude ku saja yang sering datang.. Ketika aku sibuk memainkan hp. Mas Rangga menegurku.

"Hp terus vy, sibuk sama pacarnya ya"! Akupun terdiam, tak tahu apa yang harus aku jawab.

"Anak-anak ayo makan dulu!" kata ibuku.

Kami pun bergegas menuju ruang makan.. Selesai makan ibu, ayah serta pakde dan bude ku asik bercerita, sehingga kami anak-anaknya hanya menjadi pendengar setia. Karena melihat aku, mas Rangga, dan lisa mulai bosan. Ibu mempersilahkan kami beristirahat dikamar masing-masing..

Hari pun telah sore, aku membantu ibuku berberes untuk menyiapkan makan malam. Tapi kata budeku tidak usah saja. Dia mengajak kami untuk makan malam diluar. Kami semua pun setuju. Tepat jam 19.00wib kami berangkat, kami pergi kesalah satu rumah makan favorit keluarga kakekku. Setelah sibuk dengan pesanan masing-masing kami pun makan sambil bercanda tawa. Setelah makan, kami semua berniat pulang.

Tapi ketika itu.....

"Om , tante aku boleh gak jalan-masing keliling kota dulu, tapi minta temenin sama Devy ?" tanya mas Rangga.

"Oh tentu boleh dong nak, Lisa mau ikut juga kan?" kata Ibuku.

"Enggak deh Tan, lisa lagi ga enak badan" Ketus lisa.

"Ya sudah kalau begitu kami pulang duluan ya?" kata bude berpamitan

"Ya sudah, kami jalan-jalan dlu ya ma!" Balas mas Rangga.

Aku dan mas Rangga pun pergi mengelilingi kota kecilku.

"Vy, tempat yang romantis dimana?" tanya Rangga.

"Kenapa emg mas?" jawabku.

"Ya enggak sih, anterin mas kesana dong. Mas pingen lihat" kata Rangga.

Aku dan mas Rangga menuju taman yang pengunjungnya semua berpasangan. Aku dan mas Rangga duduk berdua diatas ayunan layaknya orang pacaran.

"Devy, gimana jawaban kemarin? Mas sudah menunggu, mas cinta banget sama Devy"

"Mas, aku juga cinta sama kamu, tapi bagaimana? Kita ini sepupuaan dan kita nggak mungkin bersatu" Jawabku sambil menangis.

Bukan aku menolak tapi aku hanya takut hubungan kami tak direstui.

"Kita jalani aja ya vy?" tanya mas Rangga Aku hanya mengangguk.

Hari demi hari telah kami lewati, ibu dan bude ku sama sekali tak tahu kalau aku dan mas Rangga berpacaran. Tapi saat itu ibu menanyakan siapa pacarku sekarang ini? Rupanya ibuku selalu memperhatikanku kalau aku sering bermain handphone sambil senyum-senyum sendiri. Aku berfikir, apa aku jujur saja sama ibu sebelum semua terlambat dan sebelum cintaku dan mas Rangga semakin mendalam. Tapi aku memberanikan diri jujur didepan ibuku. Walau jawabannya nanti pahit.

"Ibu, aku boleh jujur nggak?" tanyaku dengan perasaan yang deg-degan.

"Boleh nak, silahkan saja" jawab Ibu.

"Bu, sebenarnya sudah 2 bulan ini aku berpacaran dengan Mas Rangga" jujurku sambil menundukkan kepala.

Betapa kagetnya ibuku mendengar pengakuanku. Dengan sadar atau tak sadar ibuku membentakku. 

"Devy !! Kamu tahu kan kalo mas Rangga itu anak bude kamu? Kalian masih punya ikatan darah, ibu minta kamu jauhin mas Rangga. Dia itu kakak kamu Devy. Klo suatu saat kamu sama dia. Terus bertengkar, ibu dan bude yang jadi saling gak enak !! Lagian Rangga itu sepupu kamu Devyyyy!!! Bisa bisa ya kamu seperti ini!! Ibu dan ayah tidak suka hubungan kalian!!" ibuku pun pergi meninggalkanku yang sedang menangis saat itu .

Rupanya Ibuku sedang menelepon budeku, ternyata budeku pun berpikiran seperti ibuku, Takut tali persaudaraan hancur gara gara hubungan kami. Ayah, ibu, bude serta pakde ku tak merestui hubungan yang masih ada ikatan darah ini. Aku dan mas Rangga pun dipisahkan.

Aku tetap disini dan mas Rangga dikirim untuk kuliah keluar negri. Sejak itu pula aku dan mas Rangga putus hubungan. Sementara tidak dengan bude dan pakde ku. Tapi aku merasa malu jika bertemu mereka.

Dikarang oleh : SITUS JUDI BOLA TERPERCAYA