Cerita Cinta : Cinta Diujung Jalan

Yes!!! 2 hari libur kerja. Tibalah saatnya untukku bermalas malasan dirumah ! Fikirku dalam hati.

Aku pun hanya malas-malasan dikamar sambil memainkan handphoneku . Aku membuka jejaring sosialku yang tidak lain adalah Facebook. Saat itu ku lihat ada yang minta pertemanan, dan wajahnya tak asing bagiku.

"Andi dermawan" siapa ya, kayak kenal. Tapi siapa? Bodoh ah. Ku konfirmasi aja deh mana tau beneran kenal ! Fikirku dalam hati.

Tiba-tiba masuk sebuah pesan dari Andi. Ya karena lagi gak da kerjaan aku respon deh. Setelah basa-basi ternyataa beneran kenal. Eh ternyata kami pernah satu sekolah waktu SMA. Nggak dekat sih cuma ya kenal gitu aja.

Hari libur pun telah terlewatkan, akupun sibuk bekerja sehingga tak sempat membuka facebook. Dan ketika ada waktu luang baru lah ku buka facebookku. Ternyata banyak pesan dari Andi.

"Hay Suci , kemana aja sih. Apa sudah tak mau berteman denganku" itu yang ku baca dari salah satu pesan dari Andi.

Akupun langsung membalas dan memberikan nomor handphone ku agar lebih dekat. Karena aku juga jarang buka facebook. Hari demi hari aku dan Andi semakin akrab, perhatiannya pun selalu membuatku nyaman. Kami juga sering memutuskan untuk bertemu.

Ya tapi mau bagaimana lagi. Kami sama-sama sibuk jadi nunggu waktu yang pas aja deh. Tiba-tiba handphone ku berdering, Andi menelpon ku. Dia menanyakan alamat rumahku. Dan aku pun memberinya tanpa menanyakan kepadanya untuk apa.

Setelah aku memberikan alamat rumahku. Hampir setiap hari aku mendapat kado spesial yang dikirim Andi untukku. Saat itu aku merasa bahagia banget karna ada cowok yang begitu perhatian terhadapku.

"Ahh sebaiknya aku juga jangan terlalu berharap, mungkin saja Andi berbuat seperti ini karena menganggap aku sahabat" pikirku.

Hari demi hari ku dapatkan kebahagiaan dari Andi. Tapi Andi tak juga menyatakan perasaannya kepadaku. Apa Andi hanya mempermainkan ku? Aku sering bertanya-tanya dalam hati. Hari ini adalah hari ulang tahunku ke 24 tahun.

Aku sangat sedih karena Andi orang yang ku harapkan mengucap selamat kepadaku tak kunjung menghubungiku.

"Benarkan firasatku, kalau Andi hanya mempermainkan perasaanku, dia hanya memberi harapan palsu kepadaku".

Memang ulang tahun ku kali ini tak ada yang spesial bagiku. Bahkan acara tiup lilin pun tidak ada.

Saat itu pas pukul 20.00 wib aku berniat untuk tidur. Tapi mama mengagetkanku katanya ada temanku yang datang. Aku bertanya-tanya siapa yang datang malam-malam begini??

Dengan wajah kusutku aku pun menuju ruang tamu, betapa kagetnya aku saat itu melihat Andi. Aku merasa seperti mimpi tapi ini nyata. Dia datang dengan kedua orangtuanya. Karena malu aku pun pamit untuk mengganti pakaianku.

Setelah itu aku menemui mereka kembali, ternyata Andi datang bersama kedua orangtuanya dengan maksud untuk melamarku. Betapa kagetnya aku. Rupanya dari jauh-jauh hari Andi sudah bilang kepada orang tuaku akan melamarku. Tapi orangtua ku menutupinya dariku, untuk hadiah ulang tahunku.

Aku pun menerima lamaran Andi. Betapa bahagia hatiku. Bahkan lebih bahagia ketika Andi memakaikan cincin dijari manisku. Setelah itu aku dan Andi duduk ditaman berdua agar terlihat lebih romantis.

Malam itu aku serasa melayang-layang karena rasa bahagiaku.

"Sudah larut malam, hampir jam 12 aku pulang dulu ya!" kata Andi sambil mencubit hidungku.

"Iyaa, hati-hati ya sayang" jawabku.

Andi dan keluarganya pun beranjak pergi. Malam itu aku tidur dengan nyenyak , tapi tiba-tiba handphone ku berdering ada panggilan masuk dari Andi, terdengar suara isak tangis mama Andi dari kejauhan sana.

Betapa hancur hatiku mendengar kabar bahwa Andi mengalami kecelakaan dan meninggal ditempat. Aku merasa tak percaya karena baru saja Andi beranjak dari rumahku sekarang Andi sudah tak bernyawa.

Aku tak terima. Aku langsung menuju rumah sakit melihat jenazah tunanganku yang baru beberapa jam melamarku itu. Hatiku hancur sehancur hancurnya. Beginilah nasib cintaku. Cinta diujung jalan.

Di Karang Oleh : SITUS JUDI BOLA TERPERCAYA