Cerita Cinta : Cemburu Membawa Luka

Aku dan Egi sudah pacaran selama 3 tahun tepatnya saat kami masi berada dikelas 3 SMA. Egi adalah sosok pria baik dan ramah. Dia selalu mengerti bagaimana cara membujukku saat aku ngambek atau badmood.

Karna sikap lemah lembut dan penyayangnya yang membuat aku cinta dan takut kehilangannya. Malam ini malam minggu, akupun berdandan karena seperti biasa setiap malam Minggu, Egi pasti datang kerumahku. Tepat selesai sholat isya Egi pun tiba dirumahku. Yaa Kami seperti biasa bercanda ria saling gombal.

"Sayang aku mau ngomong penting deh" kata Egi.

"Ayo ngomong aja sayang" jawabku.

"Begini sayang, aku udah dapat kerjaan." sambung Egi.

"Yaa bagus dong, kan biar bisa secepatnya kumpulin uang buat nikahin aku." kataku dengan bahagia.

"Iya aku dapat kerjaan langsung dipilih dari kampus karena aku berprestasi." ungkap Egi.

"Ya bagus dong sayang" jawabku lagi.

"Aku jelasin yah, aku memang udah dapet kerjaan, tapi aku ditempatkan diluar kota. Sementara kita LDR ya. Kan ini juga demi buat hubungan kita lebih serius sayang." Kata Egi dengan perasaan bimbang.

 Akupun hanya terdiam karena aku sangat takut jauh darinya.

Aku takut jika dia berpaling ke orang lain. Karena sikap ramah dan penyayangnya mungkin saja banyak wanita yang jatuh cinta padanya, Pikirku dalam hati.

"Sayang boleh ya, ini kesempatan untuk masa depan kita untuk kita biar cepat-cepat nikah." Kata Egi memecah lamunanku.

"Ya udah, aku izinin kamu pergi tapi ingat ya. Jangan macem-macem disana. Kapan berangkatnya?" kataku dengan ragu.

"2 hari lagi sayang, nanti kamu ikut anterin aku ke bandara ya sayang. Janji juga kamu gak bakalan nakal disini!" kata Egi.

"Iya sayang, aku bakalan setia sama kamu, kamu juga jangan nakal disana!" jawabku

"iyaa tuan putri" jawab Egi sambil menarik hidungku.

Setelah Egi pamit pulang karena hari sudah hampir malam. 2 hari kemudia aku ikut mengantarkan Egi kebandara.

"Sayang hati-hati yaa, jaga hati juga disana." Kataku.

"Iya sayang, aku berangkat dulu ya." Jawab Egi.

Egi pun pergi meninggalkan ku. Hari demi hari kulewati, aku hanya tau kabar Egi lewat handphone. Tapi hari demi hari aku mulai merasa sepi karena Egi sibuk dengan kerjaannya. Tapi aku tak pernah mengerti betapa sibuknya dia disana, aku selalu menuduhnya selingkuh disana.

Tapi suatu hari....

"Hallo Egi" telpon ku ke Aldi.

"Iya sayang, ntar aja telponnya ya. Aku masih ada kerjaan, nanti aku hubungi kamu ya" kata Egi.

"Kamu ini udah gak ada waktu buat aku, pasti kamu disana lagi asyik kan sama wanita lain" cetusku.

"Angel, apa-apaan sih kamu, aku ini cari uang buat nikahin kamu. Jadi aku minta tolong jangan selalu curiga denganku. tolong ngertiin aku. Aku lagi banyak kerjaan!" Egi pun menutup telponnya.

Tuduhan demi tuduhan selalu ku lontarkan pada Egi. Karena hampir setiap hari aku selalu curiga terhadap Egi. Egi pun mulai merasa tidak nyaman dengan sikap cemburu dan tuduhanku yang tidak-tidak. Hingga terucaplah kata-kata dari Egi..

"Angel aku bosan dengan sikap kamu yang selalu memberi tuduhan selingkuh terhadapku, boleh kamu cemburu, tapi lihat kondisi. Aku berangkat untuk cari uang untuk menikahimu, tapi kamu terus-terusan seperti ini. Aku juga capek diginiin terus. Kamu gak pernah mengerti aku, perjuangan aku tau. Kamu hanya curiga curiga dan curiga. Selama 2 tahun sudah kita pacaran tapi kamu gak ngerti juga sifat aku? Apa pernah aku menyakitimu? Apa pernah aku mendua? Tapi dengan sikapmu yang sekarang aku bosan. Jangan pernah hubungi aku lagi kalau kamu belum bisa berubah!"

Dunia ku terasa hancur, karena sikap curiga dan cemburu ku Egi pun pergi meninggalkanku.

Di Karang Oleh : SITUS JUDI BOLA TERPERCAYA